PERUBAHAN ITU PASTI..!

 Dulu saat masih duduk dibangku SMP, saya gak punya teman akrab, hanya sekedar teman biasa sih ada satu dua tapi nggak akrab banget, saya lebih suka sendiri.

Alasan saya suka sendiri adalah karena saya punya pemikiran yang dianggap berbeda, suatu saat ketika saat bermain di dekat halaman rumah di asrama Polisi, seketika saja saya bilang kalau :

- Suatu saat rumah akan disusun susun seperti hotel karena lahan semakin sempit.

- Dan telepon ( saat itu masih jaman telepon box) akan mudah dibawa kemana - aman seperti HT.

Teman - temanku seketika terdiam lalu pecah ketawa mereka dengan pernyataan saya yang spontan, saya hanya terdiam dan melihat satu persatu teman bermainku.. satu persatu mulai melontarkan kata - kata ejekan.. tapi saya hanya menyambutnya dengan senyum tipis yang sinis.

Dalam pikiranku...kasian kalian gak punya pikiran masa depan.

Dan sekarang, terbukti...!

Banyak Apartemen di bangun dimana - mana 

dan smartphone sudah menjadi bagian dari kehidupan kita..!

Serta pada acara reuni kami ketemu, mereka yang dulu pernah menjelekkan saya, merendahkan saya, dan menghina saya.

merasa diam dan salah tingkah saat melihat saya datang.

Karena sebelumnya mereka tau dan mendapat info jika saya sudah :

- Pameran di New York USA bersama para seniman muda Asia.

- Menerbitkan buku sebanyak 8 judul.

- Pernah menjadi Dosen Praktisi mata kuliah Seni Rupa walau cuma tamat SMA

- Pernah Performance Art dengan para seniman muda Asia di beberapa tempat.

- Menjadi nara sumber, juri dan pembicara di beberapa workshop atau seminar.

Dan apa yang mereka lakukan (para pembully dan para penghinaku..?)

Mereka tidak kemana - mana, ada yang jadi juru parkir, tukang becak, Pedagang kaki lima dan ada juga yang hanya kerja serabutan..!

Saya tidak berniat merendahkan profesi mereka, karena apapun pilihan hidup semua pasti punya resiko dan konsekuensinya.

Saya masih anggap mereka adalah teman, tapi mereka sendiri yang jaga jarak karena perubahan jaman membuat saya bisa kemana - mana namun mereka tidak kemana - mana.

Makanya saya dari dulu suka bermain dengan imajinasi dan mencorat coret di media apa saja agar kegelisahanku mereda, setidaknya energiku bisa tersalurkan dengan hasil coretan yang kadang orang bingung melihatnya, hasil coretanku bisa jadi vignet, ilustrasi absurd dan bisa saja visualisasi mimpi mimpiku yang mengganggu aku selama ini.

Saat masuk SMA sayapun makin asik sendiri karena saya punya kesibukan baru, yaitu jualan kartu ucapan di pelataran pertokoan depan Alun - alun Blitar.




Sekolahku masuk siang hingga sore dan saat sekolah usai banyak teman yang langsung pulang atau sekedar nongrong diwarung kopi atau tempat favorit mereka. Sedangkan aku sudah harus pulang dan menyiapkan perlengkapan untuk menggelar lapak kartu ucapanku, karena setelah maghrib saya sudah harus menggelar daganganku.


Ucapan Ultah

Masa masa panen adalah saat menjelang Lebaran, Natal dan Valentine.

Begitu sibuknya hingga saya tidak sempat memikirkan masa pacaran atau sekedar kenal dengan lawan jenis,

Ada sich keinginan itu, cuma rasa gak pede dan banyaknya waktu yang tersita untuk menyelesaikan pesanan sehingga keinginan itu jadi terpendam.

Makanya teman temanku bilang saya anak emperan, mulai dari SPP uang seragam dan beli perlengkapan sekolah saya sudah bisa mengatasinya, hanya Uang pangkal sekolah yang dibayarakan orang tua, selanjutnya saya mencari dana sendiri jika ada iuran atau sekedar untuk uang jajan.

Saya memang mencoba mandiri karena saya sadar saya bukan dari keluarga yang mampu, cuma saya cukup bangga karena peristiwa penting dimana atasan Ayah datang kerumah asrama hanya sekedar menemani anaknya yang pesan kartu ucapan.

Seluruh asrama heboh, karena ada perwira sekaligus Kapolres datang ke asrama karena dikira ada kunjungan dadakan.

Setelah itu perlakuan para penghuni asrama jadi berbeda karena saya dianggap anak spesial, dan diam - diam Ayah selalu mengawasi saya berjualan diemperan toko, yang sebenarnya dia tidak setuju dengan usaha yang saya jalankan, karena niat beliau ingin mengarahkan saya untuk masuk Akademi Kepolisian.

Intinya adalah selama berjalannya waktu, semua akan berubah semua akan berakhir dan berganti menjadi sesuatu yang baru.

Suka tidak suka, mau tidak mau kita harus menjalaninya.

Karena jaman memang senantiasa berubah, tinggal bagaimana kita, apakah hanya sebagai penonton atau sekedar mengikuti perubahan.. atau justru sebagai pencetus perubahan ?

Hanya diri kita sendiri yang bisa menentukan.

Salam Perubahan...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

IDENYA SIH SIMPEL..TAPI KOK..

Ukuran Kolom di KOMPAS

ANTARA CRAYON DAN OIL PASTEL